RANGKAIAN
SEKUENSIAL
Rangkaian sequential adalah suatu rangkaian yang outputnya tidak hanya
tergantung pada kombinasi inputnya tetapi juga tergantung pada output
sebelumnya.
a. FLIP -FLOP Adalah suatu rangkaian yang dapat menyimpan state biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian) sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.
b. RANGKAIAN DASAR FLIP -FLOP Flip-flop dapat dibuat dari dua buah gerbang NAND atau NOR berikut ini:
a. FLIP -FLOP Adalah suatu rangkaian yang dapat menyimpan state biner (sepanjang masih terdapat power pada rangkaian) sampai terjadi perubahan pada sinyal inputnya.
b. RANGKAIAN DASAR FLIP -FLOP Flip-flop dapat dibuat dari dua buah gerbang NAND atau NOR berikut ini:
c. RS FLIP-FLOP DENGAN CLOCK
Dengan menambah beberapa gerbang pada
bagian input rangkaian dasar, flip-flop
tersebut hanya dapat merespon input selama
terdapat clock pulsa. Output dari flip-flop
tidak akan berubah selama clock pulsanya 0 meskipun terjadi
perubahan pada inputnya. Output flip-flop
hanya akan be rubah
sesuai dengan perubahan inputnya jika clock pulsa bernilai
1.
d. D FLIP -FLOP
D flip-flop merupakan modifikasi dari RS
flip-flop memakai clock. Input D disalurkan secara langsung ke S.
e. JK FLIP-FLOP
State-state yang tidak didefinisikan
pada RS flip-flop, pada JK flip -flop ini
state tersebut didefinisikan. Jika pada RS
flip-flop kondisi R dan S sama dengan
1, maka kondisi seperti ini tidak didefinisikan, maka pada JK
flip-flop jika kondisi J dan K sama dengan 1
maka output JK flip -flop tersebut adalah
komplemen dari output sebelumnya. Dalam hal ini J setara
dengan S dan K setara dengan R. untuk lebih jelasnya kita per hatikan
diagram dibawah ini.
f. T FLIP -FLOP
Adalah versi JK flip -flop dengan
single input. T flip-flop
mempunyai kemampuan yaitu membuat toggle seperti pada tabel dibawah
ini..
g. TABEL EKSITASI FLIP-FLOP
Dibawah ini adalah karakteristik tabel
dari berbagai type flip-flop. Nilai
X menandakan bahwa nilainya dapat diisi kedua-duanya yaitu 0 dan 1.
h. PROCEDURE DESAIN
Apabila kita akan membuat suatu
rangkaian sequential dengan clock
biasanya dimulai dari kumpulan spesifikasi rangkaian dalam
bentuk diagram state sehingga nantinya didapatkan
daftar fungsi boolean. Berbeda
dengan rangkaian kombinasional yang
sepenuhnya dapat dibuat dari representasi
tabel kebenaran, rangkaian sequential ini harus dibuat dahulu
diagram statenya agar dapat diketahui tahap-tahap state yang
seharusnya diproses, sehingga kita dapat
menentukan rangkaian kombinasionalnya. State diagram mempunyai
bentuk:
RANGKAIAN
KOMBINASIONAL
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu
sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi
atau tegangan rendah.Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan
Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika.
Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika
beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika
biner.Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH.
Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.
Gerbang logika atau sering juga disebut
gerbang logika Boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat
memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang
berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika
dapat mengkondisikan input - input yang masuk kemudian
menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya.
Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang
NOT. Ketiga gerbang ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu :
gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND.
1.Gerbang NOT
Gerbang
NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika dari
gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya
hanya terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka
hasil output-nya adalah 0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil
output-nya adalah 1. Banyak sekali penerapan gerbang NOT ini pada rangkaian
digital, meskipun fungsinya sangat sederhana.
2.Gerbang AND
Gerbang
AND memiliki karakteristik logika di mana jika input yang masuk adalah
bernilai 0, maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika kedua input
diberi nilai 1, maka hasil output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND
bisa diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun
secara seri. Jika salah satunya memutuskan hubungan rangkaian, maka hasil
yang dikeluarkan dari rangkaian tersebut adalah 0. Tidak peduli saklar
manapun yang diputuskan maka hasil akhirnya adalah 0. Ketika kedua buah
saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya barulah
bernilai 1
3.Gerbang OR
Gerbang
OR digambarkan sebagai Gerbang Penjumlah. Gerbang OR berbeda dengan gerbang
NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2
jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan.
Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output.
Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karakteristik “memihak 1”, di mana
karakteristik logikanya akan selalu mengeluarkan hasil output bernilai 1
apabila ada satu saja input yang bernilai 1. Jadi gerbang logika ini tidak
peduli berapa nilai input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya atau
kedua-duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1. Logika
gerbang OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah
saklar yang terpasang secara parallel.
Apabila
salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0), maka output-nya tetaplah
bernilai 1 karena input yang lain tidak akan terputus hubungannya dengan output.
Apabila kedua input bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau
bernilai 0. Jika keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.
trus ada lagi pengembangannya, yaitu : 4.Gerbang NAND
Gerbang
logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND dengan
menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini
dinamai NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan kebalikan dari
apa yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam gerbang logika NAND, jika
salah satu input atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1.
Jika kedua input bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0
5.Gerbang NOR
Gerbang
NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Semua input
atau salah satu input bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua
input bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1
6.Gerbang XOR
Gerbang XOR merupakan
singkatan dari kata Exclusive-OR. Sesuai dengan namanya, gerbang logika ini
merupakan versi modifikasi dari gerbang OR. Jika pada gerbang OR Anda akan
mendapatkan hasil output yang serba 1 jika salah satu input atau keduanya
bernilai 1, tidak demikian dengan XOR. Gerbang logika ini hanya akan
mengeluarkan hasil output bernilai 1 jika hanya salah satu input saja yang
bernilai 1. Maksudnya jika kedua input bernilai 1, maka hasil output-nya
tetaplah 0.
Jadi dengan demikian, logika XOR tidak akan membiarkan kedua input bernilai sama. Jika sama, maka hasil output-nya adalah 0 7.Gerbang XNOR
Gerbang
XNOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun
aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang logika XNOR memiliki kerja
ebalikan dari XOR. Jika pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang
sama, maka gerbang XNOR akan mengeluarkan hasil output bernilai 1. Namun jika
salah satunya saja yang berbeda, maka nilai output pastilah bernilai 0.
Rangkaian aritmatika dasar termasuk kedalam
rangkaian kombinasional yaitu suatu rangkaian yang outputnya tidak tergantung
pada kondisi output sebelumnya, hanya tergantung pada present
state dari input.
a. Half Adder dan Full
Adder
Sebuah rangkaian kombinasional yang
melaksanakan penjumlahan 2 digit biner disebut dengan half adder,
sedangkan rangkaian yang melaksanakan penjumlahan 3 bit disebut full
adder. Rangkaian full adder dapat tersusun dari dua
buah half adder. Di pasaran rangkaian full adder sudah
ada yang berbentuk IC, seperti 74LS83 (4-bit full adder).
b. Half Substractor dan Full Substractor
Rangkaian half substractor hampir
sama dengan rangkaian half adder. D (Difference) ekivalen
dengan S (sum), dan B (borrow) ekivalen dengan C (carry)
pada half adder. Kedua rangkaian ini melakukan operasi
pengurangan biner. Half substractor untuk pengurangan
satu bit biner, sedangkan full substractor untuk
pengurangan lebih dari satu bit biner.
c. Decoder
Decoder adalah rangkaian kombinasional logika dengan
n-masukan dan 2n keluaran yang berfungsi mengaktifkan 2n keluaran untuk
setiap pola masukan yang berbeda-beda. Hanya satu output
decoder yang aktif pada saat diberi suatu input n-bit.
Sebuah decoder biasanya dilengkapi dengan sebuah input
enable low sehingga rangkaian ini bisa di on-off-kan untuk tujuan
tertentu. Fungsi enable untuk meng-aktif-kan atau
men-tidak-aktif-kan keluarannya.
d.
Priority Encoder
Sebuah Priority
encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai
fungsi prioritas. Operasi dari rangkaian priority encoder adalah
sebagai berikut :
jika ada dua atau
lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang
mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Kondisi x adalah
kondisi don`t care, yang menyatakan nilai input bisa
1 atau 0.
e.
Multiplexer
Multiplexer merupakan rangkaian logika yang berfungsi
memilih data yang ada padainput-nya untuk disalurkan ke output-nya
dengan bantuan sinyal pemilih atau selektor.Multiplexer disebut
juga sebagai pemilih data (data selector). Multiplexer adalah
rangkaian yang memiliki fungsi untuk memilih dari 2n bit data
input ke satu tujuanoutput.
|